What makes you happy?
Disebuah podcastnya Pak Gita Wiryawan, ada satu pertanyaan yang membuat saya kepikiran. Pertanyaannya ditujukan kepada Frans Magnis Suseno, tamu di podcast tersebut. What makes you happy? Begitu pertanyaannya.
Happy, dalam bahasa Indonesia barangkali bisa diartikan dengan kata senang ataupun bahagia. Meskioun menurut saya ada pembeda di keduanya. Sebenanrnya banyak hal yang bisa menjadi sebab kita ataupun saya bahagia. Bisa jadi, tercapainya hal yang dinginkan bisa membuat kita senang, bahagia. Dan ketika hal yang tidak diinginkan tidak tercapai, maka kita menjadi merasa tidak bahagia, tidak senang. Saya pun demikian.
Namun ada hal yang perlu digaris bawahi dan memunculkan pertanyaan selanjutnya, apa itu keinginan? sebarapa jauh kita harus mengikuti keinginan, jika memang keinginan itu membuatmu bahagia?
muncul lagi pertanyaan lainnya apa bedanya keinginan dan kebutuhan? kenapa selama ini bahagia hanya dikaitkan tolak ukurnya ketika keinginan terwujudkan?
Pak Frans menjawab pertanyaan tersebut dengan mengutip sebuah kalimat dari Aristoteles; kamu tidak akan bahagia jika kamu mengejar kebahagiaan. Sederhananya orang yang sibuk mengejar kebahagian tidak akan pernah merasa bahagia. Jadi apa yang bisa membuat kita bahagia?
Dari pertanyaan Pak Gita dan jawaban Pak Frans dengan mengutip kata-kata Aristoteles saya mendapatkan hipotesa. Kunci dari kebahagiaan adalah bersyukur. Jadi yang membuat kita bisa bahagia adalah dengan memperbanyak bersyukur.
Jika kita mengejar terus keinginan tidak adan pernah kita mendapatkan batas. terlebih lagi apabila keinginan tersebut tidak disandarkan pada hal yang hakiki atau abadi. Berupaya memenuhi kebutuhan pun tanpa didasari dengan keinginan bisa membuat hati lelah, karena bicara kebutuhan barangkali ada saja yang belum bisa di penuhi. Dan lagipula saat ini definisi kebutuhan pun mungkin bergeser maknanya.
akhirnya saya menemukan jawaban dari pertanyaan yang menggelitik tersebut. Jawabannya bersyukur. Saat ini menjadi jawaban atas pertanyaan yang memuat saya berpikir dan terpikir hal lainnya, what makes you happy?
2 komentar