Kegagalan Filsafat Modern; Catatan dari Living Issues in Philosophy

Melanjutkan catatan dari buku yang saya baca (Living issues in philosophy). Dalam bagian buku tersebut disampaikan bahwa dalam sebagain besar dari sejarahnya filsafat itu selalu membahas mengenai masalah sehari-hari yang terjadi dalam kehidupan manusia. Tetapi dalam beberapa dasawarsa ini banyak ahli filsafat di barat mengarahkan hampir seluruh perhatiannya kepada sejarah filsafat atau pembahasan tentang istilah dan bahasa yang dipakai untuk memaparkan pemikiran. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa pengetahuan tentang istilah dan bentuk serta bahasa itu penting akan tetapi hal tersebut tidak bisa menggantikan problema pokok yaitu masalah filsafat yang langgeng.

Dalam buku tersebut disampaikan bahwa saat ini filsafat telah mengalami kegagalan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa pertama; filsafat telah memalingan dirinya dari problema kehidupan yang pokok. Kedua filsafat yang merupakan disiplin yang fundamental telah menjadi jauh dari perhatian manusia dan msasyarakat. Ketiga; para ahli filsafata telah merasa puas dengan kedudukan yang diterima yaitu jauh darirhatian masyarakat dan problema kehidupan.

Menurut Nolan, Smith dan Titus (1984) kegagalan filsafat moderen dapat ditafsirkan oleh karena terlalu memperhatikan alat yang dipakai untuk menyelesaikan masalah. Pada akhir abad ke 20, ahli filsafat lebih memerhatikan analisa serta penjelasan dari pendapat sains, sejarah atau paham awam. dalam hal ini filsafat tidak dirasa memberikan pengetahuan baru.

Selanjutnya kegagalan filsafat dalam menunaikan tugasnya adalah karena ciri khas dari eksistensi mereka di dunia modern. Menurutnya ahli filsafat saat ini semata-mata sebagai anggota dari jurusan filsafat dalam sekoah tinggi atau universitas; sebagai guru proesiona dai sebuah mata peajaran yang membingungkan. Menurut Nolan, Smith dan Titus (1984) ahli filsafat telah menjelma menjadi profesional seperti doktor, pengacara atau pemain tenis, ahli filsafat mendapatkan gaji sebagai spesialis dalam bidang ide. 

Pekerjaan profesi filsafat tidak selalu mempunyai arti yang sempit dan spesial seperti sekarang. Pada zaman Yunani, karena keadannya, adalah sebaliknya. Yang ada bukan disiplin teoritiyang spesial yang dinamakan filsafat, akan tetapi suatu cara hidup yang kongkret (a concrete way of life), suatu pandangan yang tota tentang manusia dan alam yang menyinariseluruh kehidupan seseorang

 William Barrett (1962)

 Lanjutnya pada zaman dahulu filsafat adalah soal hidup atau mati;lsafat merupakan tentang jiwa yang mencari keselamatan (Nolan, Smith dan Titus;1984).