Kenapa Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945?

Suatu waktu saya masuk kelas untuk mengsisi diskusi sejarah dengan topik Kemerdekaan Republik Indonesia. Saya buka pintu melangkah dihadapan para peserta kelas sambil menatap mereka satu persatu. Saya simpan buku dan tas yang saya dan langsung melontarkan satu pertanyaan untuk memecah kesunyian. Pertanyaan saya uutarakan dan tak lupa saya tulikan di papan. Pertanyaan sederhana memantik diskusi agar lebih terasa bernyawa.

Pertanyaan saya sederhana, kenapa Indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945? Seketika pertanyaan sederhana tersebut bisa merubah raut wajah, ekspresi muka dan juga bibir mereka yang ada dihadapan saya, ada yang senyum, ada yang mengernyitkan dahi dan kalau saya tidak lupa ada juga yang berkata "Hah"?

Nah itu sekilas gambaran salah satu adegan ketika saya memulai kelas sejarah. 

Manusia tidak terlepas dari yang namanya asas causalitas. Ada juga yang menyebutknya hukum sebab akibat. Begitupun dalam sejarah. Karena sejarah melibatkan manusia, maka sejara tidak lupaut dari hal tersebut. Jika berbicara sejarah, maka akan berbicara juga mengenai sebab akibat sebagai bagian daripada asas sejarah.

Balik lagi ke pertanyaan di awal tadi, kenapa Indonesia merdeka pada tahun 1945? nah ini ceritanya panjang, jawabannya tergantung mau diruntut dari mana. Yang jelas Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 juga tidak terlepas dari asas causalitas.

Pearl harbour luluh lantak di bombardir jepang. Pasukan kamikaze jepang terbang rendah menju hawai sehingga sulit terdetiksi radar, dan memudahkan untuk menjadtuhkan ribuan bom di pangkalan militer as di hawai. 

Nah berbicara kenapa indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus kita bisa menarik garis sebab akibatnya pada peristiwa Pearl Harbour, lalu dikaitkan dengan peristiwa Nagasaki dan Hiroshima serta peritiwa Rengasdengklok, yang saya menyebutnya dengan Peristiwa mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta ke Reangdengklok. 

Dengan pertanyaan tadi ternyata kita sudah bisa merunntut peristiwa lainnya yang berkaitan dalam sejarah sebagai bagian dari asas causalitas atau sebab akibat. Sebenarnya kalau mau ditarik lebih jauh lagi juga bisa. Dengan memunculkan pertanyaan lainnya seperti Peristiwa di Dalat ataupun mengenai PD II di front barat Eropa. Menarik bukan, bahas kemerdekaan Indonesia juga bisa sampai bahas peristiwa Nagasaki dan Hiroshima. 

Nah belajar sejarah itu menarik dan menyenangkan bukan?