Dilema Usaha Manusia Rasional & Teori Kritis Sekolah Frankfurt
Saya belum benar-benar menyelesaikan membaca buku satu ini. Saya perlu banyak waktu lebih untuk membaca dan memahami sebuah buku. Maka tidak heran saya memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu buku saja. Saya sangat senang sekali ketika membolak-balikan halaman demi halaman meskipun kembali ke halaman sebelumya. saya tidak tahu apakah itu bagus atau tidak, namun selama ini saya melakukananya. Dalam pikiran saya, yang penting saya tetap membaca.
Buku satu ini, judul lengkapnya Dilema Usaha Manusia Rasional; Teori Kritis Sekolah Franfurt, Max Horkheimer & Theodor W. Adorno. Penulisnya Sindhunata, diterbitkan oleh PT Gramedia. Terbit pertama kali pada tahun 1982. Buku ini mengenalkan pemikiran tokoh filsuf Max Horkhmeimer dan Theodor W Ardano. Buku ini digunakan sebagai buku pegangan dalam pengajaran filsafat dan ilmu sosial. Dalam ulasannya buku ini disebutkan memberikan sumbangan pemikiran kritis bagi kalangan akademis dan intelektual.
Sapere Aude!Hendaklah Anda berani berpikir sendiri! semboyan ini bergema keras di abad XVIII, yang dalam sejarah barat dikenal sebagai zaman Aufklarung, zaman ketika manusia gandrung dengan akal budinya sendiri, Aufklarung sendiri berarti pencerahan. nama tadi diberikan pada zaman ini karena manusia mencari cahaya dalam akal budinya. - Sindhunata
Dalam ulasannya Prof. Dr. Franz Magnis Suseno menyebutkan bahawa buku ini memperkaya khazanah kepustakaan filsafat yang berbahasa Indonesia. Prof Franz juga memberikan sambutan dalam buku cetakan baru ini. Untuk cetakan dengan sambul baru pertama dicetak tahun 2019. Saya hampir lupa kapan mendapatkan buku ini. Tapi kurang lebih sekitar tahun tersebut.
Dalam pengantar buku ini, penulis menyebutkan bahwa penulis ingin memperkenalkan pemikiran Horkheimer. Dengan rendah hati penulis menyebutkan bahawa bermaksud untuk meperkenalkan pemikiran Horkheimer. Sedikit karena katanya pemikiran Horkheimer begitu luas.
Max Horkheimer
Max Horkheimer adalah seorang filsuf dan sosiolog Jerman yang dikenal sebagai salah satu tokoh utama Mazhab Frankfurt (Frankfurt School), yaitu kelompok intelektual yang mengembangkan Teori Kritis pada abad ke-20. Max Horkheimer lahir pada 14 Februari 1895, di Stuttgart, Jerman. Dan meninggal 7 Juli 1973, Nürnberg, Jerman. Ia menjadi direktur Institut für Sozialforschung (Institut Penelitian Sosial) di Frankfurt pada 1930, yang kemudian menjadi pusat lahirnya Teori Kritis. Bersama Theodor W. Adorno, ia menulis karya terkenal Dialectic of Enlightenment (1944), yang membahas bagaimana rasionalitas modern dan pencerahan justru melahirkan dominasi baru melalui kapitalisme, budaya massa, dan teknologi.
“Freedom does not mean the liberty to do anything one wants, but the power to do what is right.”
(Kebebasan bukan berarti kebolehan melakukan apa saja, tetapi kemampuan untuk melakukan yang benar.) - Max Horkheimer
Pemikiran Max Horkheimer banyak dipengaruhi oleh Marxisme, psikoanalisis Freud, dan filsafat Kant–Hegel. Fokusnya adalah pada hubungan antara masyarakat, budaya, ideologi, dan kekuasaan. Horkheimer berusaha menunjukkan bagaimana masyarakat modern yang tampak rasional sebenarnya bisa menciptakan bentuk penindasan yang halus, terutama lewat industri budaya dan kapitalisme modern.
Horkheimer mengingatkan bahwa modernitas & pencerahan tidak otomatis membuat manusia bebas. Justru, jika akal hanya dipakai untuk efisiensi & kontrol, manusia bisa terjebak dalam sistem penindasan baru (kapitalisme, media, budaya massa).
